
Pentingnya Cold Storage dalam Bisnis Makanan dan Pertanian
Dalam bisnis makanan dan pertanian, penyimpanan produk dengan baik merupakan hal yang sangat penting untuk memperpanjang masa simpan produk. Cold storage atau gudang pendingin menjadi salah satu opsi yang populer untuk menyimpan produk dengan spesifikasi mudah rusak atau perishable. Cold storage memiliki peran penting dalam menjaga suhu produk agar tetap stabil sehingga tidak mudah rusak. Pada artikel ini akan dibahas lebih lanjut tentang pengertian, cara kerja, komponen penyusun, dan perawatan cold storage.
- Pengertian Cold Storage Cold storage merupakan gudang penyimpanan yang didesain agar produk dapat bertahan lebih lama. Cold storage biasanya digunakan pada industri dengan produk yang memiliki spesifikasi mudah rusak atau perishable seperti makanan, perikanan, dan pertanian. Cold storage dirancang khusus dengan temperatur tertentu dan memiliki ukuran yang lebih besar dengan sistem refrigerasi kompresi uap yang menjadi karakteristik dari cold storage.
Beberapa variasi dari cold storage dibedakan berdasarkan temperatur penyimpanannya seperti chilled room, freezer room, blast chiller, dan blast freezer. Temperatur ini disesuaikan dengan produk yang tersimpan di dalamnya. Chilled room memiliki temperatur sekitar 1°C - 15°C dan biasanya digunakan untuk menyimpan makanan, sedangkan freezer room memiliki temperatur sekitar -18°C - 25°C dan biasanya digunakan untuk menyimpan produk yang membutuhkan suhu dingin yang lebih rendah, seperti makanan beku dan daging. Sedangkan blast chiller dan blast freezer digunakan untuk menurunkan suhu produk dengan cepat agar tidak rusak.
- Cara Kerja Cold Storage Cold storage bekerja dengan melakukan proses refrigerasi. Proses ini merupakan proses perpindahan kalor untuk mengubah dari campuran menjadi uap jenuh pada temperatur dan tekanan yang rendah menjadi lebih tinggi. Uap jenuh dengan temperatur dan tekanan rendah masuk ke dalam kompresor dan mengalami suatu proses kompresi untuk menghasilkan temperatur dan tekanan yang lebih tinggi.
Kalor atau panas berasal dari kondensor refrigeran yang melepaskan kalor ke lingkungan sehingga terjadi penurunan temperatur, dan terjadi perubahan fase dari uap menjadi cair jenuh. Tahap selanjutnya, refrigeran masuk ke dalam alat ekspansi dan mengalami penurunan tekanan yang mengakibatkan temperatur refrigeran menjadi turun. Kemudian, refrigeran masuk ke dalam evaporator untuk menyerap kalor dari ruangan atau produk yang akan didinginkan sehingga diperoleh fase uap jenuh dari perubahan fase campuran dengan memanfaatkan kalor yang diserap oleh refrigeran.
Biasanya, cold storage freezer memiliki suhu sekitar -18°C – 25°C. Produk yang akan disimpan dalam cold storage freezer harus dalam keadaan beku dengan suhu maksimal -18°C dengan kapasitas yang bervariasi mulai dari sedang sampai ukuran besar.
-
Komponen penyusun cold storage terdiri dari dua bagian utama pada sistem refrigerasi, yaitu:
Unit Pendingin Unit pendingin merupakan perangkat yang berfungsi untuk mendinginkan suhu di dalam cold storage. Komponen penyusun unit pendingin meliputi:
Kompresor: berfungsi untuk memampatkan gas refrigeran dan mendorongnya ke kondensor.
Kondensor: berfungsi untuk menyalurkan panas dari gas refrigeran ke udara luar sehingga gas tersebut berubah menjadi cairan.
Evaporator: berfungsi untuk menyerap panas dari udara di dalam cold storage sehingga suhu udara menjadi dingin. Gas refrigeran yang telah menjadi cairan akan melewati evaporator untuk menyerap panas tersebut.
Sistem Kontrol Sistem kontrol merupakan komponen yang berfungsi untuk mengontrol suhu di dalam cold storage. Komponen penyusun sistem kontrol meliputi:
Thermostat: berfungsi untuk mengatur suhu di dalam cold storage. Ketika suhu udara mencapai titik yang telah ditentukan, thermostat akan mematikan unit pendingin hingga suhu kembali naik.
Expansion valve: berfungsi untuk mengontrol aliran gas refrigeran yang menuju ke evaporator. Ketika gas refrigeran menuju evaporator, tekanannya akan menurun sehingga gas tersebut dapat menyerap panas dengan lebih efektif.
Kedua komponen penyusun sistem refrigerasi ini bekerja bersama-sama untuk menjaga suhu di dalam cold storage tetap stabil dan sesuai dengan yang diinginkan.