PT. BJT INDONESIA COLD STORAGE - MANUAL OPERASIONAL
Kata Pengantar PT. BJT Indonesia Cold Storage hadir sebagai solusi terdepan dalam penyimpanan dingin (cold storage) di Indonesia yang menjunjung tinggi kualitas, keamanan, dan efisiensi operasional. Sebagai penyedia layanan fasilitas temperatur rendah, kami memahami bahwa setiap detil dalam proses pengoperasian harus dijalankan secara tepat dan terstandarisasi untuk memastikan produk klien tetap terjaga mutu, kesegaran, dan keamanannya. Oleh karena itu, panduan ini dirancang untuk menjadi dokumen acuan utama bagi tim operasional, teknisi, dan personel pendukung di seluruh unit PT. BJT Indonesia Cold Storage.
Tujuan Dokumen
-
Menyajikan prosedur operasional standar (SOP) pengoperasian mesin pendingin.
-
Memberikan pedoman pemeriksaan, start-up, shut-down, dan pemeliharaan berkala.
-
Meningkatkan keamanan kerja dan efisiensi energi.
-
Meminimalisasi risiko kerusakan peralatan dan kehilangan produk akibat kesalahan operasional.
1. Instruksi Pengoperasian Mesin Pendingin
1.1 Persiapan Awal
Agar mesin pendingin berfungsi optimal dan mencegah kerusakan mekanis atau kelistrikan, lakukan persiapan berikut:
-
Suplai Listrik Stabil: Nyalakan suplai listrik ke mesin minimal 6 jam sebelum digunakan. Tujuan utama adalah menjaga suhu ruangan pendukung agar stabil dan mengurangi beban kerja motor kompresor akibat fluktuasi suhu yang tinggi.
-
Pemeriksaan Mekanik:
-
Pastikan unit mesin terpasang dengan kokoh pada fondasi atau rangka penyangga.
-
Cek kekencangan semua baut, mur, dan skun kelistrikan.
-
Perhatikan adanya getaran longgar atau keretakan pada rangka.
-
-
Pemeriksaan Kelistrikan:
-
Pastikan kabel daya utama (power cable) dan kabel kontrol telah terhubung dengan benar pada terminal.
-
Periksa isolasi kabel, bebas kerusakan, terkelupas, atau terpapar.
-
-
Cek Tegangan (Voltage):
-
Standar pemasokan listrik: 380 V AC.
-
Batas minimum: 365 V.
-
Batas maksimum: 400 V.
-
Gunakan multimeter atau voltmeter terkalibrasi. Hindari tegangan di luar rentang karena dapat memicu proteksi MCB/MCCB.
-
-
Sistem Pendingin:
-
Buka semua kran (valve) pada loop pendingin.
-
Pastikan level refrigerant mencukupi, tidak ada kebocoran.
-
Cek indikator sight glass—warna bening tanpa gelembung udara menandakan refrigerant ideal.
-
Catatan: Delapan jam pasokan listrik sebelum start membantu menurunkan beban motor, meminimalisir risiko trip listrik.
1.2 Proses Start-up
Start-up merupakan langkah kritikal; kesalahan sedikit dapat berdampak besar pada keandalan sistem.
-
Aktivasi Daya:
-
Tekan tombol ON (Push Button) atau putar selector switch ke ON.
-
-
Pengamatan Beban Listrik:
-
Lihat pembacaan ammeter pada panel kontrol.
-
Beban ampere kompresor tidak boleh melebihi spesifikasi pada nameplate.
-
Jika melebihi, putar kran low side (suction) secara perlahan untuk menurunkan beban.
-
Setelah stabil di bawah batas, buka kembali kran hingga penuh.
-
-
Penurunan Suhu Awal:
-
Biarkan ruangan kosong hingga mencapai temperatur -20°C (optimal) atau minimal -15°C.
-
Untuk mencapai suhu tersebut, proses pendinginan memerlukan waktu beberapa jam tergantung ukuran ruang dan beban awal.
-
-
Monitoring Tekanan:
-
Discharge Pressure (High Pressure Gauge): normal 200–300 psig, maksimal 350 psig saat start.
-
Suction Pressure (Low Pressure Gauge): normal 15–35 psig, maksimal 40 psig saat start.
-
Oil Pressure: 2–3 bar di atas tekanan suction.
-
Catat semua data pada logbook start-up.
-
Tips: Awali start-up pada periode beban listrik rendah (misal malam hari) untuk stabilitas suplai dan tarif listrik lebih efisien.
1.3 Pengisian dan Penataan Barang
Setelah ruangan mencapai suhu target, proses pengisian barang dapat dilakukan dengan langkah:
-
Waktu Pengisian:
-
Pastikan suhu di bawah -15°C, idealnya -20°C.
-
Minimalkan waktu pintu terbuka.
-
-
Penataan:
-
Gunakan pallet beralas berongga untuk menjaga aliran udara dingin.
-
Jarak antara tumpukan barang dan dinding minimal 30 cm.
-
-
Pengamanan Pintu:
-
Tutup pintu segera setelah proses selesai.
-
Periksa penutup pintu rapat, tidak bocor udara.
-
-
Pemeriksaan Berkala:
-
Cek kondisi mesin setiap 4 jam sekali.
-
Monitor ampere, tekanan, dan kebocoran (suara tidak wajar).
-
-
Pemeriksaan Evaporator:
-
Jika lapisan es tebal muncul → lakukan defrost manual sekitar 30 menit.
-
Setelah defrost selesai, mesin restart otomatis.
-
-
Pemeriksaan Sight Glass:
-
Adanya gelembung udara menandakan kekurangan refrigerant.
-
Segera tambahi refrigerant sesuai spesifikasi pabrik.
-
Cari dan perbaiki kebocoran untuk mencegah kehilangan refrigerant.
-
Perhatian: Defrost manual hanya jika lapisan es sudah melewati 5 mm. Proses defrost rutin lebih efektif jika dijadwalkan bulanan.
1.4 Proses Shut-down dan Pump Down
Menonaktifkan mesin dengan benar mencegah kerusakan dan memudahkan perawatan.
1.4.1 Shut-down Normal
-
Tekan OFF (Push Button) atau selector switch ke OFF.
-
Pastikan kompresor dan semua fan berhenti.
-
Catat jam operasi dan parameter terakhir.
1.4.2 Pump Down (Jika Shutdown >1 Minggu)
-
Aktifkan kembali kompresor bila dalam kondisi mati.
-
Tutup valve outlet receiver tank.
-
Biarkan sistem berjalan hingga low pressure switch mematikan kompresor (pastikan setting >0 psig).
-
Matikan mesin.
-
Tutup stop valve inlet receiver tank.
-
Jika rusak atau perlu perbaikan Rpiping, buka kembali stop valve, tunggu 15 menit, dan jalankan kembali.
Manfaat Pump Down: Mengurangi risiko kerusakan kompresor akibat liquid slug dan memperpanjang umur oli.
2. Tips Operasional dan Pemeliharaan Berkala
2.1 Pemeriksaan Harian
-
Tegangan & Arus: Pastikan sesuai label.
-
Suara Mesin: Dengarkan suara abnormal; catat frekuensi dan intensitas.
-
Visual Kebocoran: Periksa lembab atau minyak di sambungan pipa.
2.2 Pemeliharaan Mingguan
-
Kekencangan Baut & Skun: Eratkan baut rangka dan skun kabel.
-
Kebersihan Filter: Bersihkan filter udara dan strainer refrigerant.
2.3 Pemeliharaan Bulanan
-
Refrigerant Level: Amati pada sight glass condensing unit.
-
Oli Kompresor: Periksa kadar oli di sight glass, hindari busa.
-
Functional Test Proteksi: Uji fungsi high/low pressure switch, overload relay.
2.4 Pencegahan Masalah
-
Hindari Siklus Pendek: Kompresor hidup-mati berulang berdampak buruk.
-
Jadwalkan Defrost Rutin: Idealnya setiap 1 bulan sekali.
-
Catat Semua Insiden: Buat log detail waktu, kondisi, tindakan.
3. Kondisi Kran & Instrumen Proteksi
| Tahap | Discharge | Suction | Oil Drain | Charging Port | Inlet Receiver | Outlet Receiver | Liquid Line |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Start-up & Menyala | Terbuka | Terbuka | Tertutup | Tertutup | Terbuka | Terbuka | Terbuka |
| Pengisian Refrigerant | Terbuka | Terbuka | Tertutup | Terbuka | Terbuka | Terbuka | Terbuka |
| Penggantian Oli | Tertutup | Tertutup | Terbuka | Terbuka | Tertutup | Tertutup | Tertutup |
| Shut-down | Terbuka | Terbuka | Tertutup | Tertutup | Terbuka | Terbuka | Terbuka |
Note: Kondisi kran harus selalu dikembalikan ke posisi normal (start-up) setelah setiap prosedur khusus.
4. Keselamatan Kerja
-
APD Wajib: Gunakan sepatu safety, sarung tangan isolasi, kacamata pelindung.
-
Area Kerja: Bebas dari hambatan, jalur evakuasi jelas.
-
Label dan Instruksi: Semua valve dan panel kontrol diberi label jelas.
-
Pelatihan: Operasional hanya oleh personel tersertifikasi.
-
Protocol Darurat:
-
Kebocoran refrigerant: Evakuasi, ventilasi, hubungi teknisi.
-
Kebakaran listrik: Gunakan APAR CO₂.
-
Kecelakaan kerja: Pertolongan pertama di tempat (P3K).
-
5. Lampiran
-
Diagram Alir Sistem Pendingin (Cold Room Flow Diagram).
-
Daftar Spare Parts Kritis (compressor valve, pressure switch, solenoid coil).
-
Form Log Book Harian & Bulanan.
-
Kontak Vendor & Support 24/7.
Penutup Dokumen ini disusun untuk memastikan setiap kegiatan operasional mesin pendingin di lingkungan PT. BJT Indonesia Cold Storage berjalan sesuai standar kualitas dan keselamatan. Pelaksanaan dan kepatuhan terhadap manual ini akan meningkatkan umur peralatan, menurunkan biaya perawatan, serta menjaga kepuasan pelanggan.
Manual ini berlaku sejak tanggal penerbitan dan akan ditinjau kembali setiap 12 bulan untuk disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan regulasi.